Para ilmuwan di Indonesia, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terus melakukan pemantauan terhadap potensi gempa bumi besar yang dapat terjadi di sejumlah zona megathrust yang terletak di dekat wilayah Indonesia. Tidak hanya untuk keamanan dan penelitian, tetapi juga untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat setempat yang berada di daerah potensial. Potensi gempa besar pada dua zona megathrust yakni di megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut menjadi fokus utama para ilmuwan dengan tujuan meminimalisir dampak bencana gempa di masa depan.
Zona megathrust merupakan wilayah subduksi, di mana lempeng tektonik bergerak saling bertabrakan dan salah satu lempeng akan terus terdesak ke bawah lempeng lainnya. Dalam konteks Indonesia, terdapat 16 zona megathrust yang tersebar di sekitar busur kepulauan Indonesia. Kondisi ini tidak asing bagi masyarakat Indonesia, mengingat Indonesia memiliki letak geografis yang rawan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi.
BMKG dan para ilmuwan Indonesia terus melakukan pemantauan terhadap segala perubahan yang terjadi pada lempeng-lempeng tektonik ini. Berbagai penelitian dan pemetaan dilakukan guna mengidentifikasi potensi gempa besar yang dapat terjadi pada kedua zona megathrust terutama di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Hasil pemetaan yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat potensi besar terjadinya gempa megathrust di kedua zona tersebut.