Tampang

Kisah Sukses Chicco Jerikho di Industri Perfilman Indonesia

5 Agu 2024 18:33 wib. 189
0 0
Chicco Jerikho
Sumber foto: Google

Kesuksesan Berlanjut

Setelah sukses dengan "Cahaya dari Timur: Beta Maluku", Chicco terus menunjukkan kualitas aktingnya melalui berbagai film. Pada tahun 2015, ia kembali mencuri perhatian publik melalui film "Filosofi Kopi", di mana ia berperan sebagai Ben, seorang barista idealis. Film ini tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga mendapatkan pujian dari kritikus. Kesuksesan "Filosofi Kopi" bahkan mendorong dibuatnya sekuel pada tahun 2017, yang juga mendapat sambutan positif.

Selain "Filosofi Kopi", Chicco juga terlibat dalam film-film lain yang mendapat perhatian luas, seperti "Surat dari Praha" (2016) dan "Bukaan 8" (2017). Peran-peran tersebut memperlihatkan fleksibilitas dan kemampuan akting Chicco yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai karakter dan genre.

Pengakuan dan Penghargaan

Karir cemerlang Chicco Jerikho di dunia perfilman tidak lepas dari berbagai penghargaan yang berhasil diraihnya. Selain penghargaan Aktor Terbaik dari Festival Film Indonesia 2014, ia juga mendapatkan berbagai nominasi dan penghargaan lain dari ajang-ajang bergengsi. Pada tahun 2016, Chicco memenangkan penghargaan Pemeran Utama Pria Terpuji dalam ajang Festival Film Bandung berkat perannya di film "Filosofi Kopi".

Keterlibatan di Balik Layar

Tidak hanya berakting, Chicco juga mulai merambah dunia produksi film. Ia mendirikan rumah produksi Visinema Pictures bersama dengan Angga Dwimas Sasongko. Melalui Visinema Pictures, Chicco terlibat dalam produksi beberapa film berkualitas, termasuk "Cahaya dari Timur: Beta Maluku" dan "Filosofi Kopi". Keterlibatan Chicco di balik layar menunjukkan komitmennya dalam memajukan industri perfilman Indonesia dan memberikan kontribusi nyata dalam menghasilkan karya-karya bermutu.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.