Breakfast, breakfast, breakfast
Senyum pramugari menawarkan menu
Kusambut dengan geleng kepala lalu diam
Tiada yang kusapa
Hanya getar sepi
Tinggal deru laju
Kuterawang jendela kereta
Hari-hari semakin lari
Waktu menarak usiaku lagi
Tanpa bisik dan tanya
Waktu
Kutanyakan diri
Bilakah kujumpa
Hari-hari yang hilang selama ini
Kucari-cari hingga ujung bumi
Sana sini telah kususuri
Hingga rebahnya keringatku
Teteslah dalam pucuk upaya
Berakhir sia-sia
Oh, batas kota
tinggalah sedebu
Kereta pun semakin memburu
Daku termangu-mangu lesu gelisah
Mencari bayangku sendiri