Tampang.com - Aku pernah mendengar sebuah kisah yang sungguh menggugah emosi. Dikisahkan ada seorang anak yang baru saja ditinggal oleh ayahnya. Tak lama berselang ibunya pun meninggal. Betapa anak sekecil itu harus menanggung pengalaman hidup yang menurut pandangan kita orang dewasa saja sangat berat. Anak itu masih duduk di bangku sekolah dasar. Akhirnya ia kini dalam pengasuhan sang tante.
Sang tante pun bukanlah termasuk keluarga yang berkecukupan, sehari-hari ia (memaksakan diri) bekerja karena ia sebenarnya ia juga sedang berjuang untuk melawan penyakit berat yang dideritanya. Kisah ini memang masih menggantung, belum berakhir karena sedang berlangsung. Terbayang betapa hidup adalah perjuangan, bagi anak yang ditnggal orangtuanya, bagi sang tante yang ‘ketitipan’ anak dan juga sekaligus melawan penyakit yang dideritanya. Juga bagi kita dengan kisah perjuangan kita masing-masing.
Nah, di kala seperti itu, ketika merasa sedang berjuang, teruslah berjalan dan yakin semua akan berakhir baik jika kita yakin pada Nya. Yakin atas skenario yang sudah ditulis oleh Nya, jauh sebelum kita ada. Karena kelahiran kita pun ada dalam skenari Nya. Allah Maha Baik, Dia tahu apa yang akan dialami oleh semua makhluknya. Yang dialami di masa lalu, masa kini, dan juga masa depan. Allah menuliskan bahwa perjalanan hidup manusia sudah Dia tuliskan di Lauhul Mahfuzd.
An Naml (27) ayat 75:
