Tutup Iklan
hijab
  
login Register
dataran tinggi andes

Manusia Ini Hidup di Ketinggian 12.000 Kaki

3 Juli 2017 | Dibaca : 1506x | Penulis : Rio Nur Arifin

Peneliti menyebutnya sebagai salah satu "batas terakhir kolonisasi manusia": elevasi  yang sangat tinggi dimana oksigen jarang dan suhu sedingin es. Kini penelitian dari dataran tinggi Andes di Amerika Selatan menunjukkan bahwa manusia yang menerjang kondisi seperti itu lebih dari 7.000 tahun yang lalu melakukannya dengan cara yang mengesankan sepanjang tahun. Seperti yang dinyatakan dalam siaran pers, penelitian sebelumnya membuktikan adanya pemburu dan pengumpul di dataran tinggi Peru selatan yang bahkan lebih tinggi pada 9.000 tahun yang lalu, namun ada banyak perdebatan mengenai apakah pendudukan mereka di daerah tersebut bersifat musiman atau menetap. Sebuah tim yang dipimpin oleh periset University of Wyoming mulai menjawab pertanyaan tersebut dengan menggali situs di Peru pada 12.500 kaki di atas permukaan laut. Itu lebih dari dua kali lebih tinggi dari Denver, dan begitu tinggi sehingga peneliti utama Randy Haas mengatakan bahwa dia melihat orang-orang jatuh pingsan setelah melakukan pendaratan di bandara setempat.

Tim tersebut menemukan sisa-sisa 16 orang bersama dengan sekitar 80.000 artefak dan kemudian melihat faktor-faktor ini: isotop oksigen dan karbon di tulang-tulang manusia, demografi tulang-tulang tersebut, jarak tempuh ke daerah dengan elevasi rendah. Hasilnya merupakan "dukungan empiris terkuat sampai saat ini untuk pekerjaan tetap" di sana, menurut penelitian yang dipublikasikan di Royal Society Open Science: tulang-tulang tersebut mengungkapkan nilai-nilai isotop oksigen yang rendah dan karbon yang tinggi, mengungkapkan bahwa orang-orang ini melakukan pekerjaan tetap disana. Terlebih bahwa waktu tempuh ke zona elevasi rendah terlalu lama untuk dilakukan secara musiman. Lebih lanjut, bahwa ternyata perempuan dan anak-anak adalah bagian dari kelompok tersebut yang bermigrasi dari ketinggian rendah dan alat mereka hampir secara eksklusif dibuat dengan batu yang ditemukan di dataran tinggi.

 

Sumber: newser.com

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Selamat Hari Pendidikan Untuk Generasi Indonesia Dari Sabang Sampai Merauke
2 Mei 2018, by Jenis Jaya Waruwu
Hari ini tepat pada tanggal 2 Mei 2018 diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Dimana Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional yang telah ...
Hari Kidal Internasional: Fakta Unik Orang Kidal
13 Agustus 2017, by Ghilman Azka Fauzan
Tampang.com - Hari ini, tanggal 13 Agustus diperingati sebagai hari Kidal Internasional. Sebagian orang menganggap menjadi kidal adalah hal yang unik dan ...
Rusia Menyebabkan 'kekacauan cyber-space', kata mantan bos GCHQ
10 Juli 2017, by Slesta
Pemerintah Rusia merupakan ancaman bagi demokrasi, kata mantan direktur GCHQ, Robert Hannigan. Ada "jumlah yang tidak proporsional dari kekacauan di ...
Ini Manfaat Jika Kamu Rutin Minum Air Putih
10 Oktober 2017, by Ghilman Azka Fauzan
Tampang.com - Kebutuhan cairan tubuh tentunya harus selalu dipenuhi tiap harinya. Jika tubuh kekurangan cairan, maka pastinya berdampak buruk pada tubuh. Dan ...
Penyebar Isu Hoax Teror Bom di Gereja Santa Anna Duren Sawit Ditangkap Polisi
15 Mei 2018, by oteli w
Penyebar Isu Hoax Teror Bom di Gereja Santa Anna Duren Sawit Ditangkap Polisi   penyebar isu hoax teror bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, ...
Berita Terpopuler
Polling
Permadi Arya dibayar APBN atau Bukan?
#Tagar
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
hijab