Semua yang ada di dunia ini saling terhubung. All is connected! Pernahkah kalian melihat kartu domino yang disusun berjajar? Semua hanya akan tetap berdiri masing-masing dan tidak akan ada yang bergerak jika tidak ada yang ‘menyenggol’ kartu tersebut. Namun, jika ada yang ‘menggerakkan’ salah satu kartu saja, maka akan berjatuhan susunan kartu tersebut. Bergerak atau terjatuhnya kartu-kartu tersebut karena meraka saling terhubung satu sama lain. Tuhan menciptakan kita di dunia ini tidak sendirian, ada ayah, ibu, kakak, atau adik. Atau jika pun seseorang yang hidup sebatang kara, masih ada temannya ayah, saudaranya ibu, teman saudaranya ibu, temannya adik, sepupunya tetangga, kakeknya teman, keponakan, temannya keponakan, om-nya teman keponakan, tantenya teman ayah, dan lain sebagainya. Hubungan yang mungkin terjadi dalam interaksi kita dengan orang lain selama kita hidup, sungguh akan banyak sekali. Intinya pasti ada orang lain di sekitar kita, baik yang kita kenal maupun tidak.
Nah, bagaimana kita bisa tahu mengenai adanya hubungan kita dengan ‘orang-orang tersebut’? Untuk mengetahui hubungan-hubungan tersebut, memang dibutuhkan kejelian! Nah, ‘hubungan’ yang baru-baru aku rasakan misalnya. Aku sedang riset mengenai minat baca untuk proyek kantor. Nah, akhirnya risetlah aku mencari data mengenai pengaruh minat baca ini terhadap kita para penduduk Indonesia. Salah satu risetku adalah mencari tokoh inspiratif yang memang bisa menjadi icon untuk menunjukkan bahwa memiliki minat baca bisa membawa seseorang kepada keberhasilan. Akhirnya aku menemukan tokoh X. Ia adalah seorang yang hobi membaca sejak kecil, ketika dewasa ia menjadi seorang penulis, dan buku-bukunya berhasil difilmkan serta sukses di pasaran. Aku ajukanlah tokoh X ini kepada atasanku untuk dijadikan icon dalam kegiatan kantor yang akan digarap. Nah, bukan hanya disetujui, ternyata tokoh X ini adalah salah satu idola dari tokoh Z. Tokoh Z ini adalah salah satu icon yang diangkat di kegiatan kantor sebelumnya dan ia juga merupakan salah satu idola dari atasanku ini. Mengapa aku anggap ini adalah salah satu ‘hubungan’, karena aku baru bergabung dalam proyek seperti ini dan aku sama sekali tidak tahu icon dari proyek sebelumnya.
“Dunia itu sempit”! itu adalah ungkapan yang sering kita sebutkan ketika kita membicarakan seseorang dan ternyata lawan bicara kita juga mengenal seseorang itu juga. Dari ‘hubungan’hubungan’ yang mungkin luput dari pengamatan atau peng-rasaan kita lah, bisa jadi terjalin sebuah hubungan yang lebih jelas. Misal, hubungan bisnis, pertemanan, persahabatan, persaudaraan, bahkan jika ini terjadi antar lawan jenis, bukan tidak mungkin akan terjadi hubungan pernikahan. Tidak sedikit juga lho terjadi sebuah pernikahan bukan karena sudah kenal sebelumnya, atau dikenalkan oleh seseorang, namun memang karena kenal ‘begitu saja’ dengan sendirinya. Karenanya bukalah mata lebih lebar, karena banyak kemungkinan terjalinnya hubungan-hubungan yang lebih ‘serius’ dalam interaksi kita dengan lingkungan. Karenanya untuk para pebisnis, menjalin relasi adalah keharusan, relasi dapat memperluas jaringan bisnis kita. Untuk yang sedang mencari kerja, perluaslah area pergaulan. Dari pergaulan yang luas akan lebih banyak diperoleh informasi lowongan kerja. Kita mungkin akan mendapatkan pemenuhan ‘kebutuhan-kebutuhan’ kita dari hubungan kita dengan lingkungan.
