Di sana belum ada hotel berbintang, namun penginapan sederhana sudah tersedia. Restoran pun tidak ada, hanya rumah makan biasa. Air bersih harus diangkut khusus dengan menggunakan drum. Belum ada truk tangki air, apalagi pipa ledeng (PDAM) dan listrik dari PLN.
Akses jalan perekonomian dari Wamena ke Tiom masih dalam kondisi sederhana. Meski begitu, Tiom sudah memiliki landasan pacu yang dirintis para misionaris. Landasan itu disempurnakan oleh Kementerian Perhubungan. Hasilnya, Tiom dapat didarati pesawat berpenumpang 16 orang setiap Senin dan Rabu.