Selain keindahan alamnya, Malang juga memiliki sejarah kolonial yang kaya. Kota ini dipengaruhi oleh penjajahan Belanda, yang membawa pengaruh besar terhadap arsitektur kota. Bangunan-bangunan bersejarah seperti Gereja Kayutangan, Gereja Kepanjen, dan Gereja Hati Kudus Yesus merupakan peninggalan kolonial yang tetap mempesona hingga kini. Struktur bangunan bergaya Eropa dan nuansa sejarahnya membuat pengunjung terpesona akan keunikan kota ini.
Sejarah kolonial Malang juga tercermin dalam beragam museum dan bangunan bersejarah lainnya. Museum Malang Tempo Doeloe adalah tempat yang ideal untuk mempelajari sejarah dan budaya kota ini sejak zaman kolonial. Sementara itu, Toko Oen, sebuah restoran yang sudah berdiri sejak tahun 1930, masih mempertahankan nuansa kolonial Belanda dalam arsitektur dan menu masakannya.
Tak hanya keindahan alam dan sejarah kolonial, Malang juga dikenal dengan kelezatan kuliner khasnya. Rendang Jawa, Bebek Sinjay, dan Soto Ayam Cak Man menjadi referensi yang selalu dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke kota ini.