Performa Xiaomi di sektor otomotif pun tidak main-main. Dalam waktu singkat, SU7 berhasil menunjukkan taringnya dengan mencatat penjualan yang mengalahkan Tesla Model 3 secara bulanan sejak Desember 2024. Keberhasilan ini menjadi sinyal kuat bahwa Xiaomi tidak sekadar ikut-ikutan di industri EV, tetapi benar-benar datang dengan strategi dan teknologi yang kompetitif.
Meski sempat mengalami penurunan penjualan akibat insiden kecelakaan yang terjadi pada Maret 2025, SU7 tetap mampu mempertahankan angka penjualan yang lebih tinggi dibandingkan Tesla Model 3. Hal ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap lini kendaraan listrik Xiaomi tetap kuat.
Transformasi Xiaomi dari produsen smartphone menjadi perusahaan teknologi dengan lini bisnis yang luas memang layak diacungi jempol. Berdiri selama 15 tahun, Xiaomi telah berkembang dari penjual ponsel menjadi produsen perangkat smart home berbasis IoT, kemudian memperluas cakupan ke berbagai gadget pintar dan kini menembus pasar otomotif. Ekspansi ini menunjukkan strategi jangka panjang Xiaomi untuk memperkuat ekosistem teknologi yang saling terhubung, mulai dari genggaman tangan hingga ke kendaraan pribadi.
Peluncuran YU7 juga diharapkan membawa inovasi lebih lanjut dalam integrasi antara teknologi mobile dan otomotif. Dengan peluncuran chip Xring 01, Xiaomi menegaskan bahwa mereka tidak hanya membuat mobil, tetapi juga membangun arsitektur teknologi pintar dari nol. Chip ini diyakini akan menjadi otak dari sistem kendaraan cerdas Xiaomi, memungkinkan integrasi lebih dalam dengan perangkat lain dalam ekosistem mereka seperti smartphone, wearable, dan peralatan rumah tangga pintar.