Tampang

Telepon Tanpa Baterai Berhasil Diciptakan! Sebuah Lompatan Besar Bagi Perkembangan Digital

7 Jul 2017 08:17 wib. 1.790
0 0
Telepon Tanpa Baterai Berhasil Diciptakan! Sebuah Lompatan Besar Bagi Perkembangan Digital

Peneliti University of Washington telah menciptakan sebuah ponsel yang tidak memerlukan baterai. Sebuah lompatan besar yang sangat efektif. Sebagai gantinya, telepon menyerap beberapa microwatt daya yang dibutuhkannya dari sinyal radio atau cahaya ambient.

Tim juga membuat panggilan Skype menggunakan telepon bebas baterai, menunjukkan bahwa prototip yang terbuat dari komponen komersial dan off-the-shelf dapat menerima dan mentransmisikan ucapan dan berkomunikasi dengan stasiun pangkalan.

Teknologi baru ini dirinci dalam makalah yang diterbitkan pada 1 Juli di Prosiding Association for Computing Machinery on Interactive, Mobile, Wearable and Ubiquitous Technologies.

"Kami telah membangun apa yang kami yakini sebagai ponsel pertama yang berfungsi dengan mengkonsumsi hampir nol tenaga," kata rekan penulis Shyam Gollakota, seorang profesor di Paul G. Allen School of Computer Science & Engineering di UW. "Untuk mencapai konsumsi daya benar-benar rendah yang Anda butuhkan untuk menjalankan telepon dengan ‘memanen’ energi dari lingkungan, kami harus memikirkan ulang secara mendasar bagaimana perangkat ini dirancang."

Tim ilmuwan komputer UW dan insinyur listrik menghilangkan langkah haus kekuasaan di sebagian besar transmisi seluler modern, mengubah sinyal analog yang menyampaikan suara ke data digital yang bisa dimengerti oleh telepon. Proses ini menghabiskan banyak energi sehingga tidak mungkin merancang ponsel yang bisa mengandalkan sumber daya sekitar.

Sebagai gantinya, ponsel bebas baterai memanfaatkan getaran kecil di mikrofon atau speaker telepon yang terjadi saat seseorang berbicara ke telepon atau mendengarkan panggilan.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.