Komitmen investasi Starlink di Vietnam sebesar US$1,5 miliar mengejutkan banyak pihak mengingat investasi yang telah dilakukan di Indonesia hanya sekitar Rp 30 miliar. Perbedaan jumlah tersebut mencerminkan strategi bisnis dan prioritas pasar yang berbeda di masing-masing negara.
Starlink merupakan layanan internet berbasis satelit yang dikembangkan oleh perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Melalui layanan ini, jaringan internet akan diakses melalui satelit-satelit yang ditempatkan di orbit rendah bumi, sehingga dapat dijangkau oleh wilayah-wilayah terpencil atau yang sulit dijangkau melalui infrastruktur kabel yang sudah ada.
Kehadiran Starlink di Indonesia telah memberikan dampak positif bagi sektor konektivitas di Indonesia, terutama di kawasan-kawasan yang sulit terjangkau oleh jaringan internet konvensional. Dengan layanan berbasis satelit, diharapkan akses internet dapat merata ke seluruh pelosok negeri.
Namun, bila dibandingkan dengan komitmen investasi di Vietnam, jumlah investasi yang relatif kecil di Indonesia menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik perbedaan jumlah investasi ini. Apakah hal ini dikarenakan adanya persyaratan atau kebijakan yang berbeda di masing-masing negara, ataukah terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi oleh SpaceX.