Peran Arm Holdings dalam pembuatan cip teknologi baru ternyata sangat signifikan, terutama dalam menghadapi momentum AI yang terus berkembang. Meskipun begitu, pendapat para analis bervariasi terkait saham ini. Meskipun lebih dari separuh analis menilai saham ini sebagai target pembelian dengan potensi kenaikan harga rata-rata kurang dari 2% dalam 12 bulan ke depan, mereka juga menyebutkan bahwa ekuitas jangka panjang yang sangat menarik tetapi sulit untuk menentukan harga yang tepat.
Sara Russo dari Bernstein merupakan salah satu analis yang memberikan peringkat setara dengan jual. Ia menyoroti tantangan siklus pendapatan di luar AI yang dihadapi oleh bisnis Arm, yang membuat pasar lebih pesimis terkait dengan pertumbuhan perusahaan ini.
Dari sisi keuangan, Arm Holdings diprediksi akan mengalami peningkatan pendapatan sekitar 23% pada tahun fiskal 2025 dan 24% pada tahun fiskal 2026, namun pertumbuhan laba bersih perusahaan diperkirakan akan melambat dalam beberapa tahun ke depan.
Masalah terkait pembatalan lisensi yang memungkinkan mitra Qualcomm Inc untuk menggunakan kekayaan intelektual Arm dalam mendesain cip juga telah membebani saham perusahaan. Dari segi valuasi, saham Arm diperdagangkan dengan kelipatan yang sangat tinggi, sehingga menjadikannya salah satu saham termahal di pasar, bahkan melebihi valuasi saham Nvidia.