Sebastian Yee, direktur pengembangan bisnis WeRide Singapura, menyatakan bahwa Singapura cenderung menerima teknologi tanpa pengemudi dengan baik.
Masyarakatnya memiliki tujuan produktivitas yang jauh lebih besar untuk penggunaan teknologi ini. Menurutnya, teknologi otonom telah berevolusi dengan cepat, dan saat ini menjadi waktu yang tepat untuk menerapkannya secara lebih luas.
Kehadiran layanan robotaxi dan kendaraan otonom di berbagai negara tersebut menunjukkan bahwa teknologi ini semakin mendekat ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Meskipun belum ada kejelasan terkait peluncuran layanan tersebut di Indonesia, namun tren global ini menunjukkan bahwa kemungkinan layanan taksi tanpa sopir akan segera meramaikan pemandangan transportasi di Indonesia.
Hal ini tentu menjadi sorotan menarik karena akan memberikan dampak signifikan terhadap industri transportasi dan mobilitas di Indonesia. Dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan transportasi, kemunculan layanan robotaxi di Indonesia tentunya menjadi sebuah harapan yang menarik untukdiamati.