Organisme komposit ini ditemukan di setiap benua dan hampir seluruh daratan di Bumi, dan anehnya, beberapa spesies bahkan dapat bertahan dari paparan luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kemampuan adaptasi dan ketahanan lumut kerak telah lama menarik minat para peneliti untuk mempelajari kemungkinan keberadaan organisme yang dapat bertahan hidup di Mars. Misi ini, yang diberi nama Mars 160, merupakan survei keanekaragaman hayati lumut lengkap menggunakan pakaian antariksa untuk mengamati berbagai habitat di kedua stasiun penelitian.
Lebih dari 150 spesimen lumut kerak dikumpulkan selama misi ini, yang kemudian "dikembalikan ke Bumi" dan diidentifikasi di Herbarium Nasional Kanada di Museum Alam Kanada. Melalui pendekatan pemeriksaan morfologi, investigasi anatomi dan kimia internal, serta kode batang DNA, "Mission Support" berhasil mengidentifikasi 35 spesies lumut kerak dari Stasiun Penelitian Gurun Mars dan 13 spesies dari Stasiun Penelitian Arktik Mars Flashline.
Informasi mengenai spesies-spesies ini, lengkap dengan foto-foto dan sinopsis karakteristik pengenalannya, dirangkum dalam sebuah jurnal yang diterbitkan dalam Check List.