Penjahat siber memiliki berbagai cara untuk menjebak korban, salah satunya menggunakan metode penipuan yang dikenal sebagai vishing. Vishing atau voice phishing adalah upaya yang bertujuan untuk memancing korban agar menyerahkan akses atau informasi pribadi yang dapat digunakan untuk meretas perangkat seluler, seperti ponsel pintar atau aplikasi mobile. Dalam era di mana telekomunikasi semakin canggih, penipuan semacam ini merupakan ancaman serius yang harus diwaspadai.
Vishing dilakukan dengan beragam cara, mulai dari menyamar sebagai pihak terkait yang memiliki otoritas, menawarkan kesepakatan atau hadiah palsu, hingga mengklaim adanya utang yang belum dibayar. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami ciri-ciri khas vishing agar bisa mencegah jatuh ke dalam jeratan para penjahat ini.
Salah satu tanda telepon dari penipu yang harus diwaspadai adalah ketika penelepon mengaku sebagai perwakilan dari lembaga pemerintah atau perusahaan besar. Penipu akan berperan sebagai orang yang memiliki otoritas untuk mengintimidasi korban. Mereka sering menggunakan kedok sebagai agen FBI, atau mengatasnamakan perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix. Sebagai tindakan pencegahan, kita perlu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada penelepon semacam ini.
Selain itu, masyarakat juga perlu waspada terhadap penipuan yang menyamar sebagai undian atau penawaran hadiah. Jika seseorang mengklaim bahwa Anda telah terpilih untuk menerima hadiah tanpa Anda mengikuti program undian atau lotere tertentu, ini mungkin merupakan modus penipuan. Segera waspada dan jangan terpancing oleh tawaran-tawaran yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan.