Hubungan dengan Pengunduran Diri Eksekutif Lain
Kabar mundurnya Afshar juga diiringi oleh kepergian Jenna Ferrua, Direktur SDM Tesla untuk wilayah Amerika Utara. Menurut dua dari tiga sumber yang berbicara kepada Reuters, Afshar dan Ferrua memiliki hubungan kerja yang erat, dan Ferrua bahkan disebut sebagai penasihat SDM langsung untuk Afshar.
Kepergian keduanya dianggap sebagai bagian dari rangkaian restrukturisasi internal yang lebih luas, termasuk pemangkasan ribuan karyawan dan pergeseran fokus perusahaan ke arah teknologi berbasis kecerdasan buatan dan robotika, khususnya proyek robot humanoid Optimus.
Gelombang Eksodus Eksekutif Tesla
Dalam 14 bulan terakhir, Tesla telah kehilangan sejumlah nama besar dari jajaran manajemen puncaknya. Beberapa nama yang mencuat termasuk:
-
Milan Kovac (kepala tim Optimus),
-
Vineet Mehta (eksekutif senior baterai),
-
Drew Baglino (kepala teknisi baterai),
-
Rebecca Tinucci (kepala divisi supercharging),
-
Rohan Patel (kepala kebijakan publik global).
Gelombang pengunduran diri ini terjadi beriringan dengan pergeseran besar dalam visi perusahaan yang kini lebih menitikberatkan pada masa depan kendaraan otonom dan teknologi robot, daripada pengembangan kendaraan listrik tradisional.
Tekanan dari Pasar dan Perubahan Fokus Musk
Tekanan eksternal juga tidak kalah berat. Pasar kendaraan listrik global kini diramaikan oleh pesaing baru yang menawarkan produk lebih terjangkau, sementara jajaran kendaraan Tesla dinilai mulai “menua”. Di tengah perlambatan permintaan, Elon Musk juga menghadapi kritik karena dianggap terlalu fokus pada kegiatan di luar Tesla, termasuk ambisi politik dan proyek-proyek pribadi lainnya.
Matthew LaBrot, mantan manajer penjualan Tesla yang dipecat setelah mengkritik Musk secara terbuka, menyebut Afshar sebagai “tokoh penting di belakang layar” yang kariernya menanjak pesat berkat kedekatannya dengan Musk. Namun, bahkan Afshar pun kini tampaknya tak luput dari dampak tekanan internal dan dinamika bisnis yang sedang tidak stabil.