Batas waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli di Amerika Serikat semakin dekat. Dengan tenggat hingga 5 April 2025, aplikasi berbagi video populer ini harus berpindah tangan ke perusahaan di luar Tiongkok jika ingin tetap beroperasi di AS. Jika tidak, TikTok akan menghadapi ancaman larangan permanen di negara tersebut.
Seiring dengan semakin dekatnya batas waktu, sejumlah pihak mulai mengajukan tawaran untuk membeli TikTok. Menurut laporan Reuters, Amazon dan Tim Stokely, salah satu pendiri OnlyFans, adalah dua nama terbaru yang menunjukkan ketertarikan mereka dalam mengakuisisi platform ini.
TikTok dan Ancaman Keamanan Nasional AS
Kekhawatiran terhadap keamanan nasional menjadi alasan utama di balik dorongan untuk menjual TikTok. Pemerintah AS khawatir bahwa karena TikTok dimiliki oleh ByteDance, perusahaan asal Tiongkok, data pengguna dapat disalahgunakan atau diawasi oleh pemerintah Tiongkok. Hal ini telah menjadi perdebatan panjang yang akhirnya mendorong langkah konkret untuk mencari pembeli dari luar Tiongkok.
Tim Stokely, melalui perusahaannya yang bernama Zoop, telah bekerja sama dengan mitra lain untuk mengajukan penawaran membeli TikTok. Sementara itu, Amazon juga telah secara resmi mengirim surat kepada pemerintah AS untuk menyatakan minatnya dalam akuisisi ini. Amazon diketahui telah lama berambisi memiliki platform media sosial sendiri guna menarik lebih banyak pengguna muda dan memperkuat strategi pemasaran digitalnya.