“Benda bercahaya ini adalah hasil dari pecahan meteor yang menyebar di atmosfer, menciptakan tampilan bola api terang yang terlihat dari berbagai lokasi,” ujar Cooke.
Banyak yang Mengira Gempa atau Petir
Keith Stellman, ahli meteorologi dari Layanan Cuaca Nasional (NWS) Atlanta, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak laporan terkait bola api ini bersamaan dengan keluhan adanya gemuruh dan getaran, yang semula dikira sebagai efek dari gempa bumi ringan atau petir tak biasa.
Karena belum ada kepastian saat itu, berbagai spekulasi muncul—mulai dari sampah antariksa hingga satellite crash. Namun, analisis dan konfirmasi dari NASA akhirnya mematahkan semua dugaan tersebut.
Data dari American Meteor Society
Menurut catatan dari American Meteor Society (AMS), ada lebih dari 130 laporan penampakan bola api di sekitar 20 negara bagian AS. Laporan ini datang beberapa saat setelah tengah hari, dan tidak semuanya berkaitan dengan meteor besar yang terekam dalam video yang viral hari itu.
Robert Lunsford dari AMS menjelaskan bahwa rata-rata mereka menerima sekitar 100 laporan penampakan langit setiap hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 25 laporan biasanya terkait dengan satu objek meteor utama, sementara sisanya berasal dari pecahan atau puing yang dihasilkan meteor tersebut saat hancur di atmosfer.
Dia juga menambahkan, meteor sejati bergerak sangat cepat, berkisar antara 15 hingga 50 mil per detik (sekitar 24.000 hingga 80.000 km/jam). Jika sebuah objek terlihat selama lebih dari lima detik di langit, maka kemungkinan besar itu bukan meteor, melainkan objek buatan manusia seperti satelit atau roket yang kecepatannya jauh lebih rendah.