Tampang

Mengapa Temu dan Shein Bisa Kehilangan Pangsa Pasar: Tantangan Baru Bagi E-Commerce Global

15 Apr 2025 05:36 wib. 24
0 0
Mengapa Temu dan Shein Bisa Kehilangan Pangsa Pasar: Tantangan Baru Bagi E-Commerce Global
Sumber foto: ui42

Namun, model bisnis ini memiliki dampak negatif bagi industri lokal, terutama bagi UMKM yang tidak mampu menandingi harga jual barang-barang impor dari China. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memilih untuk menangguhkan operasi kedua aplikasi tersebut guna melindungi pelaku usaha lokal yang selama ini berkontribusi terhadap perekonomian negara.

Tantangan Baru bagi Temu dan Shein: Tarif Impor dari Presiden Trump

Sementara itu, di pasar global, Temu dan Shein menghadapi tantangan besar lainnya yang datang dari kebijakan tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump. Trump telah menetapkan tarif sebesar 145% untuk barang impor dari China. Kebijakan ini diterapkan sebagai bagian dari perang dagang yang lebih luas dengan China, dan bertujuan untuk menekan ekspor China ke Amerika Serikat.

Sebelumnya, Temu dan Shein sangat diuntungkan oleh kebijakan de minimis yang memungkinkan mereka mengimpor barang senilai kurang dari US$800 tanpa dikenakan tarif bea cukai. Kebijakan ini memberikan mereka ruang untuk menawarkan harga barang yang sangat terjangkau bagi konsumen Amerika. Namun, kebijakan penghapusan de minimis ini, yang beriringan dengan tarif tinggi dari Trump, membuat kedua perusahaan menghadapi kesulitan besar.

Berdasarkan laporan Reuters, nilai pasar e-commerce lintas negara yang melibatkan China sangat besar, mencapai 2,63 triliun yuan (sekitar Rp6.039 triliun). Potensi ini kini terancam dengan diberlakukannya tarif dan perubahan kebijakan yang dapat mengganggu operasi Temu dan Shein, yang mengandalkan skema cross-border untuk menjaga harga tetap rendah.

Dampak Tarif Trump Bagi Pedagang China

Bukan hanya Temu dan Shein yang terancam dengan kebijakan tarif ini, namun juga pedagang besar asal China yang beroperasi di platform e-commerce besar seperti Amazon. Amazon, yang sangat bergantung pada penjual dari China, kini menghadapi potensi penurunan pasokan dari negara tersebut akibat tarif yang sangat tinggi.

Menurut Wang Xin, kepala Shenzhen Cross-Border E-Commerce Association, yang mewakili lebih dari 3.000 penjual di Amazon, kenaikan tarif ini dapat memukul sangat keras para pelaku usaha kecil. Beberapa di antaranya bahkan mempertimbangkan untuk menarik diri dari pasar AS, yang selama ini menjadi salah satu pasar utama mereka. Kenaikan tarif dan biaya logistik yang semakin tinggi membuat banyak pedagang China berencana untuk menaikkan harga produk mereka hingga 30% atau bahkan mengurangi stok barang secara drastis.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Resep Ayam
0 Suka, 0 Komentar, 12 Feb 2025

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?