Tampang

Langkah Strategis Joe Biden Mempercepat Pengembangan Infrastruktur AI di Amerika Serikat

16 Jan 2025 08:03 wib. 21
0 0
Langkah Strategis Joe Biden Mempercepat Pengembangan Infrastruktur AI di Amerika Serikat
Sumber foto: Google

PT

Share

User

You said:

Parafrase artikel ini jadi 1000 kata buatkan juga judul yang menarik dan 5 hashtag yang cocok JANGAN PAKE GARIS berikut teksnyaDepartemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) telah menghapus malware yang ditanam ke lebih dari 4.200 komputer oleh sekelompok peretas kriminal yang didukung oleh pemerintah China. Malware yang dikenal sebagai PlugX itu memengaruhi ribuan komputer di seluruh dunia dan digunakan untuk menginfeksi, serta mencuri informasi. Para penyelidik mengatakan malware tersebut dipasang melalui perangkat USB yang terinfeksi dan disebar oleh sekelompok peretas yang dikenal dengan nama "Mustang Panda" dan "Twill Typhoon." Pilihan Redaksi Stella Christie Pamer Alat Canggih dari China, Yovie: Luar Biasa! Dunia Kembali Gelap di Awal Tahun, Semua Harap Waspada TikTok Diblokir Total, Begini Nasib Karyawan Dalam catatan pengadilan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Pennsylvania, jaksa penuntut menuduh pemerintah China membayar kelompok Mustang Panda untuk mengembangkan PlugX, demikian dikutip dari Reuters, Rabu (15/1/2025). Perusahaan keamanan siber Sekoia mengidentifikasi infrastruktur komando dan kontrol yang digunakan oleh para peretas untuk mengontrol varian PlugX ini pada September 2023 dan kemudian bekerja sama dengan penegak hukum Prancis untuk mengambil alih infrastruktur tersebut pada Juli 2024. FBI bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis untuk mengidentifikasi perangkat yang berbasis di AS yang menjadi sasaran malware. Malware ini telah digunakan setidaknya sejak 2014 untuk menargetkan komputer di Amerika Serikat, Eropa, Asia, serta komputer-komputer para pembangkang politik China.

ChatGPT said:

ChatGPT

Judul: Keberhasilan DOJ Menghapus Malware PlugX yang Tersebar di 4.200 Komputer Global

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) berhasil menghapus malware yang telah merusak lebih dari 4.200 komputer di seluruh dunia. Malware bernama PlugX ini telah digunakan oleh kelompok peretas yang diduga didukung oleh pemerintah China untuk mengakses, menginfeksi, dan mencuri informasi penting dari perangkat yang terinfeksi.

Para penyelidik mengungkapkan bahwa malware ini pertama kali disebarkan melalui perangkat USB yang telah terinfeksi. Kelompok peretas yang terlibat dalam penyebaran malware ini dikenal dengan nama "Mustang Panda" dan "Twill Typhoon." Mereka menggunakan teknik yang sangat canggih untuk meretas dan mengambil alih komputer-komputer target di berbagai negara.

Dalam proses penyelidikan lebih lanjut, jaksa penuntut di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Pennsylvania mengungkapkan bahwa kelompok Mustang Panda mendapat dukungan dari pemerintah China untuk mengembangkan dan menyebarkan malware PlugX. Malware ini diyakini telah beroperasi selama bertahun-tahun, menargetkan komputer di Amerika Serikat, Eropa, Asia, serta perangkat-perangkat milik pembangkang politik China.

Menurut catatan yang diajukan dalam pengadilan, kelompok Mustang Panda memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengoperasikan varian PlugX yang telah tersebar luas melalui infrastruktur komando dan kontrol yang mereka kelola. Untuk itu, perusahaan keamanan siber Sekoia, yang pertama kali mengidentifikasi adanya ancaman ini, bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis. Kerja sama tersebut berhasil mengarah pada pengambilalihan infrastruktur yang digunakan oleh para peretas pada bulan Juli 2024.

FBI juga turut bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis untuk melacak dan mengidentifikasi perangkat-perangkat yang terinfeksi, khususnya yang berbasis di Amerika Serikat. Malware PlugX, yang telah aktif sejak 2014, berfungsi untuk mencuri data dari perangkat yang terinfeksi, mencatat aktivitas pengguna, serta memberikan akses jarak jauh kepada para peretas.

Para penyelidik mencatat bahwa malware ini tidak hanya digunakan untuk menyerang individu atau organisasi di negara-negara tertentu, tetapi juga digunakan untuk menargetkan kelompok pembangkang politik di China. Hal ini menunjukkan bahwa malware PlugX tidak hanya digunakan untuk keuntungan ekonomi atau intelijen, tetapi juga memiliki dimensi politik yang kuat, terutama dalam konteks pengawasan dan penindasan terhadap suara-suara oposisi.

Dampak dari penyebaran malware ini sangat besar, mengingat banyak komputer yang terinfeksi berada di negara-negara yang memiliki peran strategis dalam ekonomi global, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Selain itu, para pembangkang politik yang menjadi target malware ini berisiko kehilangan data pribadi yang sangat sensitif, yang bisa digunakan untuk merugikan mereka dalam berbagai aspek.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Ridwan Kamil untuk JABAR!
0 Suka, 0 Komentar, 13 Feb 2018

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?