Sebelumnya, sebuah wearable device baru yang dikembangkan sebuah tim insinyur biomedis di Texas A&M University berusaha untuk membantu komunikasi antara tunarungu yang menggunakan bahasa isyarat dan orang-orang yang tidak memahaminya.
Wearable device tersebut berupa perangkat lengan yang berisi jaringan sensor, yang melacak gerakan tangan, serta sinyal electromyography (EMG), yang dihasilkan otot-otot pergelangan tangan ketika mereka diaktifkan secara elektris atau neurologis.
Profesor teknik biomedis di Texas A&M University, Roozbeh Jafari, menjelaskan bahwa para peneliti mampu merekam aktivitas otot yang ditangkap dari pergelangan tangan, dan secara tidak langsung dari jari, untuk memproses dan menerjemahkan sinyal yang berbeda ke dalam teks secara real-time.
Teknologi ini membutuhkan algoritma canggih, yang telah dirancang untuk belajar dari si penggunanya sendiri.