Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, baru saja mencetak sejarah baru di dunia teknologi dengan meluncurkan dua model laptop terbaru yang tidak lagi menggunakan sistem operasi buatan Amerika Serikat. Kedua laptop tersebut, yakni MateBook Fold dan MateBook Pro, menjadi perangkat pertama yang menjalankan HarmonyOS 5, sistem operasi hasil pengembangan Huawei sendiri sejak hampir satu dekade lalu.
Langkah ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam peta industri teknologi global, tapi juga menandai pergeseran besar arah inovasi digital Tiongkok, yang selama ini masih bergantung pada platform asing seperti Windows dari Microsoft dan macOS dari Apple. Dengan hadirnya laptop HarmonyOS, Huawei memperlihatkan keseriusannya dalam melepaskan ketergantungan terhadap teknologi Barat.
Mengutip laporan dari Reuters, selama ini China memang telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam hal kemampuan produksi perangkat keras elektronik. Namun, negara ini masih dianggap tertinggal dalam pengembangan sistem operasi. Akibatnya, sebagian besar laptop dan komputer buatan China tetap mengandalkan sistem operasi buatan perusahaan Amerika.
HarmonyOS sendiri mulai dikembangkan oleh Huawei sejak tahun 2015, namun baru diperkenalkan secara publik pada tahun 2020, tepat setelah pemerintah Amerika Serikat menerapkan larangan kerja sama perusahaan AS dengan Huawei, dengan dalih alasan keamanan nasional. Sejak saat itu, Huawei dipaksa untuk mengembangkan ekosistem teknologi mandiri, mulai dari chip hingga sistem operasi.
Kini, setelah hampir satu dekade, Huawei menunjukkan hasil kerja kerasnya dengan meluncurkan HarmonyOS versi laptop yang telah digarap sejak tahun 2021. Ini adalah langkah besar yang diprediksi akan berdampak luas, terutama dalam persaingan geopolitik teknologi antara Tiongkok dan Amerika Serikat.