Boland memberikan kesaksian mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Facebook dalam persaingan dengan Google di sektor periklanan di hadapan Hakim Leonie Brinkema. Salah satu permasalahan utama adalah hak istimewa yang dimiliki oleh Google dalam menentukan lelang iklan, sehingga mereka dapat memilih iklan terbaik sebelum pesaing lainnya memperoleh kesempatan untuk membelinya. Hal ini menyebabkan Facebook hanya mendapatkan sisa-sisa iklan yang tidak dipilih oleh Google.
Melalui perundingan panjang selama enam bulan, Facebook, yang pada tahun 2021 mengubah nama korporasinya menjadi Meta Platform, akhirnya menandatangani kesepakatan dengan Google pada tahun 2018. Kesepakatan ini, secara internal disebut Jedi Blue, memberikan perlakuan khusus pada Facebook dalam melakukan penawaran iklan melalui piranti Google di sektor iklan situs dan aplikasi di dalam Jaringan Audience Facebook.
Kesepakatan antara Facebook dan Google, yang pada saat itu menempati posisi pertama dan kedua di pasar iklan daring, disetujui oleh para pimpinan tertinggi kedua perusahaan. CEO Mark Zuckerberg dari Facebook dan Direktur Utama Google Sundar Pichai secara langsung menyetujui kesepakatan ini. Meskipun rincian kesepakatan ini tidak diungkapkan dalam kesaksian, dokumen yang diajukan ke pengadilan menunjukkan bahwa Google meminta Facebook membayar 15% dari biaya media untuk mencabut hak melihat paling akhir yang dimiliki oleh Google.