Tampang

Deepfake Makin Marak! YouTube Ambil Langkah Ini untuk Mencegah Penyebaran Disinformasi

18 Feb 2025 08:26 wib. 44
0 0
Deepfake Makin Marak! YouTube Ambil Langkah Ini untuk Mencegah Penyebaran Disinformasi
Sumber foto: iStock

Menjamurnya konten deepfake di internet memicu kekhawatiran akan penyebaran disinformasi secara masif. Teknologi ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memodifikasi video, menciptakan ilusi yang sangat meyakinkan hingga sulit dibedakan dari rekaman asli.

Meskipun AI memiliki potensi besar untuk membantu kehidupan manusia, teknologi ini juga dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu. Salah satunya adalah penyebaran deepfake yang dapat memicu konflik, ujaran kebencian, dan polarisasi di masyarakat.

Sebagai respons terhadap fenomena ini, YouTube menghadirkan solusi canggih dengan menambahkan label dan watermark khusus pada konten berbasis AI. Dengan adanya fitur ini, pengguna dapat lebih mudah mengidentifikasi mana video yang merupakan hasil manipulasi AI dan mana yang merupakan rekaman asli.

Tak hanya itu, YouTube juga meluncurkan fitur Dream Screen, yang memungkinkan kreator untuk membuat video berbasis AI langsung di Shorts. Dengan inovasi ini, platform video terbesar di dunia ini berusaha mengontrol penyebaran deepfake sekaligus memberikan peluang baru bagi konten kreator untuk berkreasi.

Deepfake: Antara Kreativitas dan Ancaman Disinformasi

Teknologi AI yang berkembang pesat membuka peluang besar bagi inovasi dan kreativitas. Namun, di sisi lain, teknologi ini juga membawa tantangan besar, terutama dalam hal keamanan informasi.

Deepfake adalah contoh nyata dari bagaimana AI dapat digunakan secara positif maupun negatif. Jika digunakan dengan baik, deepfake bisa mendukung industri kreatif, misalnya dalam pembuatan film, efek visual, atau hiburan interaktif. Namun, jika disalahgunakan, deepfake dapat menjadi senjata untuk menyebarkan hoaks, manipulasi politik, hingga pencemaran nama baik.

Kasus penyalahgunaan deepfake sudah banyak terjadi, mulai dari video manipulatif politisi, konten palsu selebriti, hingga penyebaran hoaks yang dapat merusak reputasi seseorang. Dengan tingkat kemiripan yang tinggi, masyarakat awam sering kali sulit membedakan mana konten yang asli dan mana yang telah dimanipulasi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?