Tampang

ChatGPT Populer, Tapi OpenAI Masih Rugi: Apa Penyebabnya?

7 Jan 2025 11:18 wib. 30
0 0
ChatGPT Populer, Tapi OpenAI Masih Rugi: Apa Penyebabnya?
Sumber foto: iStock

Dalam perkiraan terbaru, OpenAI memprediksi kerugian mencapai US$5 miliar (sekitar Rp 80 triliun), yang meningkat dari kerugian sebelumnya sebesar US$3,7 miliar (sekitar Rp 60 triliun).

Hal ini disebabkan oleh biaya operasional yang tinggi, seperti gaji karyawan, sewa kantor, dan infrastruktur pelatihan kecerdasan buatan. Pada satu waktu, biaya operasional ChatGPT saja mencapai sekitar US$700.000 (sekitar Rp 11,3 miliar) per hari. 

OpenAI mengakui bahwa mereka membutuhkan lebih banyak modal dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Sebab itu, perusahaan tengah menyiapkan restrukturisasi untuk menarik investasi baru. Mereka juga berencana meningkatkan harga langganan layanan mereka, dengan harapan bisa meraih pendapatan hingga US$100 miliar (sekitar Rp 1,6 triliun) pada tahun 2029 mendatang. 

Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mengoptimalkan layanan-layanan mereka. Meskipun saat ini masih dalam fase kerugian, OpenAI percaya bahwa dengan restrukturisasi dan peningkatan harga, mereka bisa mencapai pendapatan yang sangat besar dalam waktu yang akan datang. Bagi perusahaan AI seperti OpenAI, langkah ini patut dipertimbangkan dengan matang mengingat tingginya persaingan di industri teknologi.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Richard Stone
0 Suka, 0 Komentar, 18 Jun 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?