Schulze-Makuch menyatakan bahwa misi Viking tanpa sengaja membunuh organisme yang mereka bawa dengan cara mencampurkan terlalu banyak air.
"Jika pandangan bahwa organisme dapat bertahan hidup dalam kondisi kering di Mars ini benar, maka seharusnya kita tidak lagi menggunakan strategi 'ikuti air' yang selama ini digunakan oleh NASA, melainkan kita harus mempertimbangkan garam sebagai petunjuk dalam pencarian mikroba," tulis Schulze-Makuch.
Dia mengusulkan penggunaan cairan garam yang tepat sebagai tempat tinggal bagi bakteri yang dapat "mengangkut" kehidupan dari Mars.
Schulze-Makuch memberikan contoh bagaimana hujan badai di Padang Pasir Atacama mengakibatkan kematian 70-80 persen bakteri karena organisme tersebut tidak mampu menanggung jumlah air yang begitu banyak dalam waktu singkat.
"Hampir 50 tahun setelah eksperimen biologi Viking, saatnya untuk melakukan pencarian kehidupan baru dengan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem Mars," tulis Schulze-Makuch dalam komentarnya.
Dirk Schulze-Makuch berpendapat bahwa mengikuti jejak NASA dengan fokus pada "ikuti air" adalah pendekatan yang kurang produktif jika diterapkan dalam mencari makhluk hidup di Mars. Sebagai gantinya, Schulze-Makuch menyarankan agar fokus pencarian kehidupan di Mars dipusatkan pada garam, yang dapat menjadi petunjuk utama dalam mencari mikroba yang mungkin hidup di planet tersebut.