Menurut Mark Gurman dari Bloomberg, ini bisa menjadi langkah awal Apple menuju masa depan ponsel tanpa kabel dan lebih minimalis. Di sisi lain, Tecno juga mencuri perhatian di ajang MWC 2025 dengan ponsel ultra-tipis hanya setebal 5,75 mm, namun tetap dilengkapi baterai 5.200 mAh. Ini menandakan bahwa ketipisan kini tak lagi mengorbankan performa baterai.
3. Kembalinya Tombol Fisik dengan Fungsi Tambahan
Meski era touchscreen telah mendominasi, ternyata tombol fisik belum sepenuhnya ditinggalkan. Tren baru menunjukkan bahwa tombol fisik dengan fungsi tambahan justru akan kembali meramaikan pasar.
Apple memulainya dengan menambahkan tombol aksi khusus pada seri iPhone 15. Sony Xperia juga melakukan hal serupa pada beberapa modelnya. Android Police memperkirakan bahwa lebih banyak produsen Android akan mengikuti langkah ini, dengan menambahkan tombol-tombol yang dirancang untuk keperluan gaming, kamera, atau akses cepat ke aplikasi tertentu.
4. Modul Kamera yang Semakin Tipis dan Canggih
Salah satu aspek desain yang sering menjadi perhatian adalah modul kamera belakang. Selama ini, kamera dengan sensor besar memerlukan ruang yang lebih, sehingga menciptakan tonjolan (camera bump). Namun tren ini sedang bergeser.
Samsung, melalui edisi khusus Galaxy X Fold, menghadirkan kamera 200 MP yang hanya menonjol 10 mm dari bodi. Hal ini dimungkinkan berkat teknologi "all lens on prism" yang memungkinkan penggunaan lensa periskop dengan desain lebih tipis.
Artinya, pengguna tak perlu lagi memilih antara desain ramping atau kemampuan fotografi tinggi—keduanya bisa hadir dalam satu perangkat.
5. HP Bisa Diperbaiki Sendiri, Berkat Regulasi dan Desain Baru
Isu hak untuk memperbaiki perangkat menjadi topik yang semakin penting, terutama di Eropa. Uni Eropa telah mengesahkan aturan yang mewajibkan produsen menghadirkan baterai yang dapat diganti secara mandiri oleh pengguna.