Dalam dunia fashion yang sering kali dipenuhi dengan stereotip maskulinitas tradisional, Timothée Chalamet muncul sebagai sosok yang mengguncang batasan-batasan tersebut. Dengan gaya yang berani dan inovatif, ia menjadi simbol dari apa yang kini dikenal sebagai "soft masculinity." Konsep ini merujuk pada penggambaran maskulinitas yang lebih lembut, fleksibel, dan tidak terikat pada norma-norma kaku yang biasanya diidentikkan dengan pria. Chalamet mengambil pendekatan ini dan meskipun terbilang muda, ia telah berhasil memposisikan dirinya sebagai seorang "Red Carpet King".
Tak dapat disangkal, penampilan Chalamet di berbagai acara penghargaan dan festival film adalah contoh klasik dari gaya avant-garde. Ia tidak hanya mengikuti tren, melainkan menciptakan tren baru yang mengejutkan banyak orang. Misalnya, pada acara Academy Awards, ia tampil mengenakan tuxedo besutan desainer ternama, namun dengan detail unik yang mengedepankan nuansa feminitas. Penggunaan warna-warna cerah dan pemilihan material yang tidak konvensional menjadikannya pusat perhatian di karpet merah. Keberaniannya untuk mengenakan pakaian yang tidak hanya terikat pada peran gender tradisional menunjukkan bahwa maskulinitas baru dapat hadir dalam bentuk yang lebih progresif.