Kenyataan ini membuka mata kita pada kenyataan bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam merasakan dan menghadapi kesendirian. Bagi Nicholas, kesendirian bukan menjadi momok yang menakutkan, melainkan merupakan tempat di mana ia menemukan kedamaian.
Berbicara tentang hobi dan aktivitas yang ia nikmati, Nicholas menjelaskan bahwa kesendirian memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang dimilikinya. Ia merasa bahwa di kesendirian, ia memiliki kebebasan untuk melakukan hal-hal yang memang benar-benar ia inginkan tanpa ada tekanan dari lingkungan sekitarnya.
Menjadi pribadi yang introvert, Nicholas Saputra juga menemukan keseimbangan psikologisnya saat ia berada dalam kesendirian. Ia merasa bahwa dengan tenangnya hati dan pikirannya, ia dapat memiliki koneksi yang lebih dalam dengan dirinya sendiri.
Masih dalam wawancara yang penuh introspeksi ini, Nicholas juga menyatakan bahwa keterbiasaannya dengan kesendirian membuatnya lebih mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Ini memberinya kekuatan dan rasa positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tanpa harus merasa terbebani dengan kehadiran orang lain di sekitarnya.
Secara ilmiah, kesendirian juga dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan mental seseorang. Penelitian telah menunjukkan bahwa kesendirian yang dihadapi dengan cara yang tepat dapat menyegarkan pikiran dan memberikan kesempatan untuk merenungkan kehidupan secara lebih mendalam. Hal ini sejalan dengan pengalaman yang diungkapkan oleh Nicholas Saputra tentang bagaimana ia menikmati kesendirian dalam hidupnya.
