"Terus, kenapa tiba-tiba artinya jadi jelek, jadi kotor cuma gara-gara mulut netizen?" ucap Marion Jola dengan nada heran.
Marion Jola menyampaikan kebingungannya atas perubahan persepsi yang terjadi di kalangan masyarakat. Bagi Marion, waktu magrib adalah momen yang membawa keindahan dengan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan. Dia juga mengungkapkan betapa istimewanya momen magrib bagi umat Muslim, di mana waktu tersebut digunakan untuk salat dan buka puasa.
Bukan hal yang mengherankan jika Marion Jola merasa terheran-heran ketika netizen merubah pengertian dari waktu magrib menjadi sesuatu yang negatif hanya karena alasan pribadi terhadap seseorang. Hal tersebut menunjukkan bagaimana opini publik seringkali terpengaruh oleh persepsi dan pandangan subjektif.
Dalam konteks keberagaman budaya dan agama di Indonesia, momen magrib memang memiliki makna yang sangat mendalam, terutama bagi umat Muslim. Bagi mereka, saat magrib adalah waktu yang istimewa untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, menunaikan ibadah, dan merasakan keindahan terbenamnya matahari. Oleh karena itu, Marion Jola pun merasa sangat heran dan sedikit kecewa ketika momen yang indah dan sakral tersebut dibayangi oleh komentar-komentar negatif dari netizen.