Memilih bulan Suro sebagai bulan pernikahan juga dapat diartikan sebagai bentuk penghormatan akan nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat Jawa. Hal ini juga dapat menjadi inspirasi bagi pasangan-pasangan yang akan menikah untuk tidak terpaku pada mitos negatif, namun tetap percaya pada kebahagiaan yang dapat mereka ciptakan sendiri dalam pernikahan.
Pernikahan merupakan momen sakral dan berharga bagi setiap pasangan. Keputusan untuk menikah di bulan Suro atau bulan Muharam dapat diartikan sebagai langkah awal untuk membangun rumah tangga yang diawali dengan keberkahan dan harapan kebahagiaan yang abadi.