Tampang

Review Film Ayat Ayat Cinta 2

23 Des 2017 08:41 wib. 2.103
0 0
Review Film Ayat Ayat Cinta 2

Dalam satu bagian film, ada kuotes yang cukup bagus kurang lebih isinya sebagai berikut,” Yang patut dicinta dalam hidup adalah rasa cinta itu sendiri dan yang patut dibenci adalah rasa benci itu!” Dikisahkan Fahri mengikuti acara debat di universitas tempat ia mengajar. Tema debatnya adalah konflik di Timur Tengah. Usaha Fahri untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, ternyata berbalas juga. Nenek yang semula sangat membenci Fahri, bahkan justru ia lah yang membelanya ketika debat tersebut.

Nah, selanjutnya kisah mengenai rumah tangga Fahri. Dikisahkan bahwa Aisha (istri Fahri) beberapa tahun kebelakang menjadi seorang relawan di Palestina. Fahri sudah berusaha menyusulnya ke sana, namun karena suasana di sana genting. Fahri gagal menemuinya dan kemudian ia kehilangan kontak dengan istrinya. Keluarga seakan sudah menganggap Aisha tiada. Namun, Fahri masih bersikeras bahwa Aisha masih ada. Dalam situasi itu, muncullah tokoh Hulya, sepupu Aisha. Hulya berencana akan mengambil kuliah post graduate di kampus tempat Fahri mengajar. Ada tokoh Sabina, yang membuat saya juga sempat berpikir di awal, mengenai tokoh ini. Oh, iya ada juga tokoh Keira, tetangga Fahri yang sangat membencinya. Di sini lah muncul berbagai konflik. Konflik yang bisa membuat kita berpikir betapa, ujian itu muncul dalam berbagai bentuknya. Lulus tidaknya kita pun dalam menjalani ujian ini sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan keteguhan kita kepada Tuhan. Oh, iya film ini juga membuat kita seakan diingatkan bahwa pertolongan bisa datang dari mana saja, dari sumber yang mungkin luput dari prediksi kita.

Ok, selamat menikmati berbagai pembelajaran, khususnya pembelajaran spiritual dari film ini ya. Terlepas dari berbagai kisah drama di dalamanya.

<12>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?