Puncak cerita menghadirkan momen konfrontasi yang kocak sekaligus menegangkan, ketika Rizky harus membuktikan kesabarannya dan kesungguhan cintanya kepada Lia. Adegan klimaks ini memadukan humor slapstick dengan ketegangan emosional, membuat penonton tertawa sekaligus merasa terikat secara emosional dengan karakter.
Secara keseluruhan, “Mertua Ngeri Kali” bukan hanya film komedi biasa. Ia menyuguhkan hiburan ringan dengan pesan sosial dan emosi yang dalam, cocok untuk penonton lintas usia yang ingin tertawa sambil merenung tentang dinamika keluarga. Akting para pemeran utama sangat natural, chemistry mereka terasa nyata, dan komedi situasional berhasil membuat penonton terhibur sepanjang film.
Film ini berpotensi menjadi salah satu komedi keluarga Indonesia paling populer tahun ini, karena menggabungkan humor, konflik keluarga yang relevan, dan pesan moral yang menyentuh hati. Penonton akan keluar dari bioskop dengan tawa di wajah, namun tetap membawa refleksi tentang hubungan antara menantu dan mertua.