Annelies dan Nyai Ontosoroh
Dua tokoh perempuan yang sangat berpengaruh dalam hidup Minke adalah Annelies dan Nyai Ontosoroh. Annelies adalah putri dari Nyai Ontosoroh, seorang wanita pribumi yang menjadi gundik seorang Belanda kaya, Herman Mellema. Annelies, yang cantik dan lembut, menjadi cinta sejati Minke. Sementara itu, Nyai Ontosoroh adalah sosok yang kuat dan penuh determinasi. Meski statusnya hanya sebagai gundik, Nyai Ontosoroh memiliki kecerdasan dan keberanian yang luar biasa dalam menghadapi ketidakadilan. Ia mengajarkan Minke tentang keberanian, ketangguhan, dan pentingnya memperjuangkan hak-hak sebagai manusia.
Tema dan Pesan
1. Perjuangan Melawan Kolonialisme
Salah satu tema utama dalam "Bumi Manusia" adalah perjuangan melawan kolonialisme. Pramoedya menggambarkan betapa masyarakat pribumi mengalami penindasan dan diskriminasi di bawah kekuasaan Belanda. Minke dan tokoh-tokoh lainnya berusaha melawan ketidakadilan ini melalui pendidikan, pergerakan, dan tulisan.
2. Kebangkitan Nasionalisme
Novel ini juga menyoroti kebangkitan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia. Minke, melalui pemikirannya dan tindakannya, mewakili semangat nasionalisme yang mulai tumbuh di kalangan intelektual pribumi. Kesadaran akan pentingnya identitas nasional dan perjuangan untuk kemerdekaan menjadi inti dari kisah ini.
3. Emansipasi Perempuan
Melalui karakter Nyai Ontosoroh, Pramoedya juga mengangkat isu emansipasi perempuan. Nyai Ontosoroh adalah contoh bagaimana seorang wanita pribumi dapat melawan stigma dan diskriminasi gender. Keberaniannya dalam memperjuangkan hak-haknya dan mendidik anak-anaknya adalah cerminan dari kekuatan perempuan yang sering kali terabaikan dalam sejarah.