Politisasi dalam Manga
Politik juga menjadi fokus utama dalam beberapa manga yang mengkritik atau memperlihatkan sistem politik Jepang. Akira oleh Katsuhiro Otomo, meskipun beraliran scifi, secara tidak langsung mencerminkan kekhawatiran sosial dan politik di Jepang pascaPerang Dunia II. Sementara itu, Tokyo Ghoul oleh Sui Ishida menggambarkan ketidakadilan sosial dan konflik antara manusia dan ghoul sebagai metafora dari ketegangan sosial dalam masyarakat modern.
Pengaruh Global dan Dampaknya
Dengan popularitas global manga, karyakarya ini tidak hanya mempengaruhi masyarakat Jepang, tetapi juga masyarakat internasional. Penerimaan yang luas terhadap manga di luar Jepang telah membuka dialog lintas budaya tentang isuisu sosial dan politik yang diperjuangkan dalam karyakarya tersebut. Hal ini menciptakan jaringan global dari pembaca dan penggemar manga yang bersatu dalam memahami dan menghargai pengalaman manusia dari sudut pandang yang berbedabeda.
Manga tidak hanya sebuah medium hiburan; ia adalah sebuah seni yang menggambarkan perubahan sosial dan politik yang terjadi di Jepang dengan cara yang unik dan mendalam. Dari ceritacerita pribadi yang mengharukan hingga kritik sosial yang tajam, manga terus berperan sebagai cerminan yang jujur dan transformatif bagi masyarakatnya. Melalui keberagaman genre dan pendekatan artistik yang inovatif, manga tidak hanya menghibur, tetapi juga memberdayakan pembaca untuk berpikir kritis tentang dunia di sekitar mereka.