Fadli menyampaikan bahwa produksi film berskala besar seperti ini sangat dibutuhkan di tengah minimnya karya epik sejarah di Indonesia. Ia menyebut film “Tjoet Nja’ Dhien” sebagai salah satu contoh karya besar yang hingga kini belum banyak ditandingi, dan berharap "Perang Jawa" dapat menjadi penerus karya legendaris tersebut, tidak hanya secara artistik tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap kesadaran sejarah dan budaya bangsa.
Produser Taufan Adryan menambahkan bahwa tim produksi telah melakukan riset intensif, dan justru yang menarik bukan hanya aspek peperangannya, melainkan proses yang membentuk karakter Diponegoro sebagai pemimpin. Film ini bertujuan menampilkan sisi manusiawi dan spiritual dari sosok Diponegoro, memperlihatkan perjuangannya sebagai bentuk ikhtiar yang dalam terhadap nilai dan prinsip yang ia pegang.