Selain itu, ada pula buku yang mengangkat tradisi lisan dari suku-suku di Kalimantan, seperti cerita rakyat Dayak. Cerita-cerita ini biasanya disampaikan secara turun-temurun melalui lisan, dan dengan mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan, kita dapat memastikan bahwa cerita-cerita ini tidak hilang ditelan zaman. Buku-buku ini juga mengandung nilai-nilai moral yang tinggi, yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi generasi muda.
Buku yang menghormati kearifan lokal juga bisa berupa panduan tentang praktik-praktik tradisional yang masih relevan hingga saat ini, seperti cara bertani organik yang diterapkan oleh masyarakat adat di Bali. Dalam buku tersebut, kita bisa menemukan bagaimana masyarakat Bali menjaga keseimbangan alam melalui sistem subak, sebuah sistem irigasi tradisional yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Buku ini tidak hanya mengajarkan teknik bertani yang ramah lingkungan, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga harmoni dengan alam.
Di daerah Sumatra, khususnya di tanah Minangkabau, ada buku-buku yang mengisahkan tentang adat dan budaya Minang, seperti "Tambo Minangkabau". Buku ini mengupas tuntas tentang asal-usul orang Minangkabau, sistem matrilineal yang unik, serta nilai-nilai gotong royong dan musyawarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Minang. Melalui buku ini, pembaca dapat memahami bagaimana kearifan lokal Minangkabau tetap bertahan di tengah arus modernisasi yang kuat.