Performa pemain juga patut mendapat pujian. Pemeran utama berhasil menampilkan pergolakan batin Arka dengan natural, sehingga penonton bisa merasakan dilema moral yang ia hadapi. Karakter pendukung, mulai dari sahabat Arka yang setia hingga antagonis yang kompleks, juga menambah kekayaan narasi. Chemistry antar pemain terasa organik, dan dialog-dialog kritis yang mereka ucapkan memberi bobot tambahan pada konflik cerita.
Salah satu momen paling menarik dalam film adalah ketika Arka menghadapi dilema antara menyelamatkan orang yang dicintai atau menjaga rahasia ramuan. Adegan ini tidak hanya menampilkan aksi yang menegangkan, tetapi juga menyentuh sisi emosional penonton, sehingga membuat film ini lebih dari sekadar hiburan fantasi biasa. Keputusan karakter dalam momen-momen kritis menimbulkan pertanyaan etis yang relevan dengan kehidupan nyata, seperti apakah manusia seharusnya mengejar keabadian atau menerima keterbatasan hidup.
Musik latar film ini juga memberikan kontribusi besar terhadap atmosfer cerita. Soundtrack yang dramatis dan misterius berhasil meningkatkan ketegangan pada adegan aksi, serta menambah emosi pada momen-momen reflektif. Kolaborasi antara visual, akting, dan musik menciptakan pengalaman menonton yang menyeluruh dan memikat.
Selain hiburan, Abadi Nan Jaya memberikan pesan yang mendalam. Film ini menekankan pentingnya tanggung jawab atas penemuan yang kita miliki, arti pengorbanan, serta konsekuensi dari ambisi tanpa batas. Tema-tema tersebut dikemas secara elegan melalui fantasi dan aksi, sehingga pesan moralnya tersampaikan tanpa terasa menggurui.
Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa bagian cerita terasa sedikit terburu-buru, terutama di pertengahan film, yang bisa membuat penonton agak sulit mengikuti alur. Meski demikian, momen-momen klimaks berhasil menebus kekurangan tersebut dengan adegan yang spektakuler dan emosional.
