Salah satu contoh yang paling terkenal dari penyebaran agama Islam di Asia Tenggara adalah melalui kerajaan-kerajaan maritim yang menjelajahi jalur perdagangan laut. Kesultanan Malaka, sebagai pusat perdagangan utama di wilayah tersebut, memainkan peran utama dalam penyebaran agama Islam di wilayah ini. Para pedagang dan ulama dari Kesultanan Malaka mempengaruhi pemuka agama dan penduduk setempat untuk memeluk agama Islam.
Selain itu, penyebaran agama Islam di Asia Tenggara juga dipengaruhi oleh proses akulturasi budaya. Ajaran agama Islam datang dengan tata cara yang lebih moderat dan dapat disesuaikan dengan tradisi lokal, sehingga memudahkan penerimaan agama ini oleh masyarakat Asia Tenggara.
Dengan demikian, penyebaran agama Islam di Asia Tenggara melibatkan peran penting dari berbagai pihak, mulai dari para pedagang, ulama, hingga kerajaan-kerajaan Islam. Melalui hubungan dagang, pendidikan, dan proses akulturasi budaya, agama Islam berhasil menyebar luas di wilayah ini. Hal ini menjadikan Islam sebagai agama mayoritas di banyak negara di Asia Tenggara hingga masa kini.
Dengan demikian, sejarah penyebaran agama Islam di Asia Tenggara adalah cerminan dari kesungguhan serta kerjasama antara para pedagang, ulama, dan kerajaan Islam dalam menyebarkan ajaran agama ini. Perkembangan Islam di wilayah ini juga menjadi salah satu dari banyak contoh bagaimana agama dapat berkembang secara damai dan berdampingan dengan budaya lokal.