Dalam ajaran Buddha, Nirvana dicapai dengan mengikuti Jalan Berunsur Delapan (Noble Eightfold Path), yang terdiri dari:
Pandangan Benar: Memahami Empat Kebenaran Mulia.
Niat Benar: Menumbuhkan niat baik dan menghindari niat jahat.
Ucapan Benar: Berbicara dengan jujur dan penuh perhatian.
Perilaku Benar: Bertindak dengan cara yang etis.
Cara Hidup Benar: Memilih cara hidup yang sesuai dengan ajaran Buddha.
Usaha Benar: Mengembangkan usaha untuk mengatasi kemelekatan dan kebodohan.
Perhatian Benar: Mengembangkan kesadaran dan perhatian dalam tindakan sehari-hari.
Konsentrasi Benar: Mengembangkan meditasi dan konsentrasi untuk mencapai kedamaian batin.
Nirvana dalam Buddhism adalah keadaan di mana semua keinginan dan keterikatan telah diatasi, dan dengan demikian, individu bebas dari penderitaan dan siklus kelahiran kembali. Ini adalah keadaan kosong dari segala bentuk eksistensi, di mana tidak ada lagi penderitaan atau keterikatan.
Perbedaan Utama antara Moksha dan Nirvana
Pandangan tentang Realitas Terakhir:
Hindu: Moksha melibatkan persatuan dengan Brahman, yang dianggap sebagai realitas absolut dan Tuhan. Ini adalah penyatuan jiwa individu dengan kesadaran universal.
Buddha: Nirvana lebih menekankan pada penghapusan penderitaan dan keterikatan, tanpa mengacu pada adanya Tuhan atau realitas absolut. Nirvana adalah keadaan bebas dari semua eksistensi dan sifat sementara.
Metode Pencapaian:
Hindu: Moksha dapat dicapai melalui berbagai jalur spiritual seperti pengetahuan, devosi, tindakan, dan meditasi.
Buddha: Nirvana dicapai dengan mengikuti Jalan Berunsur Delapan, yang berfokus pada pengembangan etika, meditasi, dan kebijaksanaan.