Dulu, ketika Nabi Muhammad melakukan perjalanan untuk berdagang ke Suriah dengan pamannya, Abu Thalib, mereka bertemu dengan biarawan Nasrani bernama Bahira yang sudah lama mendengar ramalan tentang munculnya nabi terakhir yang sangat ditunggu-tunggu. Ketika itu, Nabi Muhammad sedang duduk di bawah pohon tersebut untuk beristirahat. Namun kemudian, Bahira takjub menyaksikan cabang pohon tersebut merunduk untuk melindungi Rasulullah. Bahira yakin bahwa kelak keponakan Abu Thalib itu akan menjadi nabi akhir zaman. Ia pun meminta kepada Abu Thalib untuk senantiasa merawat dan menjaga Rasul.
Awal ditemukannya pohon tersebut sebagai pohon Sahabi adalah ketika Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Yordania menemukan beberapa manuskrip atau naskah tua ketika ia memeriksa arsip negara. Dari manuskrip-manuskrip tersebut, kemungkinan besar tempat bertemunya Bahira dan Nabi Muhammad adalah di gurun Yordania.