Dalam hidup, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, besar atau kecil. Terkadang, meski sudah berlalu, ada rasa tidak nyaman yang terus membayangi, seperti beban tak kasat mata di dalam diri. Perasaan gelisah, dihantui penyesalan, atau sulitnya merasakan kedamaian batin, seringkali jadi pertanda bahwa ada sesuatu yang belum tuntas di hati. Ini bukan bicara soal dosa dalam konteks agama spesifik, tapi lebih ke pergulatan internal yang dialami saat kita menyadari telah berbuat keliru. Bagaimana kita bisa menemukan ketenangan saat perasaan itu terus menghantui?
Perasaan Gelisah dan Sulitnya Merasa Tenang
Saat ada sesuatu yang mengganjal di dalam diri karena kesalahan masa lalu, perasaan gelisah seringkali jadi teman setia. Sulit tidur nyenyak, pikiran terus berputar pada kejadian itu, atau tiba-tiba merasa cemas tanpa sebab jelas, bisa jadi indikasi. Rasa ini bukan sekadar pikiran biasa; ini adalah alarm dari batin yang memberi tahu bahwa ada sesuatu yang perlu diselesaikan. Kondisi ini bisa muncul sebagai penyesalan mendalam, rasa bersalah yang tak kunjung hilang, atau bahkan perasaan tidak layak mendapatkan kebahagiaan. Jika dibiarkan, beban batin semacam ini bisa menguras energi, mengganggu konsentrasi, dan membuat hidup terasa hambar.
Pentingnya Introspeksi dan Pengakuan Diri