2. Tawur Kesanga: Sehari sebelum Nyepi, dilakukan upacara pengorbanan suci di perempatan jalan untuk mengusir roh-roh jahat. Upacara ini ditandai dengan pawai ogoh-ogoh, yaitu patung raksasa yang melambangkan roh jahat. Ogoh-ogoh diarak keliling desa dan kemudian dibakar sebagai simbol pengusiran kejahatan.
3. Nyepi: Pada hari Nyepi, seluruh aktivitas dihentikan selama 24 jam. Ada empat pantangan yang harus dipatuhi, yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api atau lampu), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelunganan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang). Jalanan sepi, bandara ditutup, dan suasana hening menyelimuti seluruh Bali.
4. Ngembak Geni: Hari setelah Nyepi, umat Hindu Bali melakukan kunjungan ke rumah saudara dan kerabat untuk saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan. Hari ini juga digunakan untuk menghidupkan kembali api sebagai simbol kehidupan baru.
Makna Filosofis Nyepi
Nyepi memiliki makna filosofis yang mendalam dan mengandung banyak ajaran spiritual:
1. Introspeksi Diri: Nyepi adalah waktu untuk merenung dan introspeksi diri. Dengan hening dan puasa, umat Hindu di Bali diajak untuk merenungkan perbuatan mereka selama setahun terakhir dan memperbaiki diri untuk masa depan yang lebih baik.
2. Keseimbangan Alam: Melalui keheningan dan penghentian segala aktivitas, Nyepi memberikan kesempatan bagi alam untuk beristirahat dan memulihkan diri. Ini adalah bentuk penghormatan kepada alam dan upaya menjaga keseimbangan ekosistem.