Sehingga, harapan dari perdebatan ini adalah untuk menciptakan kesadaran yang lebih baik bagi semua pihak, memberikan pemahaman yang lebih dalam akan pentingnya transparansi dalam kepemimpinan, dan menciptakan alam pikiran yang lebih kritis dan objektif dalam menilai sebuah kepemimpinan, khususnya dalam konteks spiritualitas dan moralitas. Artinya, dari kontroversi ini dapat tumbuh kesadaran baru yang lebih kuat akan pentingnya integritas, transparansi, dan kesederhanaan dalam kepemimpinan rohani, serta penerimaan publik dan pengikutnya yang kritis dan bijaksana.
Dengan demikian, viralnya khotbah zakat Gilbert Lumoindong yang diungkit karena koleksi barang mewahnya, seharusnya menjadi titik awal bagi peningkatan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesederhanaan, integritas, dan transparansi dalam kehidupan rohani. Dengan demikian, kepemimpinan rohani dapat memberikan teladan yang nyata dan konsisten bagi umatnya, serta menciptakan kepercayaan yang kokoh di tengah masyarakat.