Hikmah yang terkandung dalam ayat ini mengajarkan umat Muslim untuk tidak terlena dengan harta dan kekuasaan duniawi. Hal ini karena di dalam ayat ini Allah menyebutkan tentang para ulama dan rahib yang memakan harta manusia dengan cara yang batil. Kita diajarkan untuk tidak terjebak dalam keserakahan dan kemewahan yang tidak bermanfaat di akhirat.
Dalam ayat ini, Allah juga menegaskan bahwa harta sejati dan kekuasaan sejati hanya ada pada-Nya. Manusia seringkali terjebak dalam keinginan untuk memperoleh harta dan kekuasaan yang dapat mempengaruhi hati dan akal sehatnya. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa kekayaan sejati adalah rasa cinta kepada Allah dan pengorbanan atas jalan-Nya.
Selain itu, ayat ini juga mengingatkan umat Muslim untuk tetap teguh dalam menjalani ajaran agama, meskipun dihadapkan dengan olok-olok dan celaan dari orang-orang kafir. Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk tetap kuat dalam menjalankan ajaran agama dan tidak terpengaruh dengan godaan duniawi yang dapat menggiring kita menjauh dari kebenaran.
Dengan memahami hikmah yang terkandung dalam ayat 34 surat At-Taubah, umat Muslim diingatkan untuk tidak terjebak dalam keserakahan dan keduniaan, tetapi lebih kepada pengorbanan, keikhlasan, dan kepatuhan kepada ajaran agama. Kekayaan sejati dan kekuasaan sejati hanya dapat diperoleh melalui ketakwaan kepada Allah dan pengabdian atas jalan-Nya.