Ajaran Islam juga menekankan bahwa memaafkan orang lain dapat mendatangkan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menahan amarahnya padahal ia mampu meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, hingga Allah memberinya pilihan bidadari yang ia kehendaki." (HR. Abu Daud). Hadis ini mengajarkan bahwa menahan amarah dan memaafkan orang lain adalah tindakan yang sangat mulia di sisi Allah.
Selain itu, memaafkan orang lain juga dapat mempererat hubungan sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik dan kesalahpahaman sering kali terjadi. Jika setiap orang saling memaafkan, maka hubungan antarindividu akan menjadi lebih harmonis. Islam mengajarkan bahwa memaafkan adalah kunci untuk menciptakan perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat. Dengan memaafkan, seseorang dapat membangun ikatan persaudaraan yang kuat dan saling menghargai.
Memaafkan juga memiliki manfaat psikologis yang besar. Ketika seseorang memaafkan orang lain, ia akan merasa lebih tenang dan bahagia. Rasa dendam dan kebencian hanya akan membebani pikiran dan hati, sementara memaafkan dapat membebaskan seseorang dari beban tersebut. Islam mengajarkan bahwa memaafkan adalah bentuk ibadah yang dapat membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam ajaran Islam, memaafkan orang lain juga dianggap sebagai bentuk keteladanan yang baik. Ketika seseorang memaafkan, ia memberikan contoh yang positif bagi orang lain. Sikap ini dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga tercipta lingkungan yang penuh dengan kasih sayang dan saling menghormati. Dengan demikian, memaafkan bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.
