Langkah ini dipandang oleh para pendukungnya sebagai langkah tegas untuk melindungi kepentingan nasional. Namun, di sisi lain, kebijakan ini memicu gelombang kritik dari para aktivis hak asasi manusia dan kelompok advokasi imigrasi yang menyebutnya sebagai bentuk diskriminasi dan pelanggaran konstitusi.
Pengumuman darurat nasional ini langsung memicu berbagai reaksi, baik dukungan maupun kritik. Kelompok pendukung Trump memuji kebijakan ini sebagai bukti komitmen Presiden terhadap keamanan nasional dan kedaulatan negara.
Namun, di sisi lain, para kritikus menganggap langkah ini berlebihan dan berpotensi memicu ketegangan sosial. "Darurat nasional ini tidak lebih dari alat politik untuk memperkuat agenda anti-imigrasi yang diskriminatif," ujar seorang senator Demokrat dalam pernyataannya.
Beberapa kelompok hak asasi manusia juga menyuarakan keprihatinan bahwa status darurat nasional bisa digunakan untuk memberlakukan langkah-langkah yang melanggar hak asasi imigran. Mereka menekankan bahwa imigrasi, legal maupun ilegal, adalah isu yang lebih baik diselesaikan melalui diplomasi dan kebijakan yang berkelanjutan, bukan langkah-langkah ekstrem.
Keputusan Trump untuk menerapkan darurat nasional ini diprediksi akan memiliki dampak besar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di tingkat internasional. Di sisi domestik, langkah ini bisa memperkuat dukungan dari basis konservatifnya, tetapi juga memperdalam polarisasi di antara rakyat Amerika.