Bagi Kim, prospek pertemuan puncak awal dengan Trump memberikan prospek terbaik untuk menghapus tekanan sanksi internasional sambil memberi ruang Kim untuk manuver agar jebakan nuklirnya tetap terjaga. Selain itu, kesepakatan nuklir prospektif dengan Trump memberi Kim kesempatan untuk mengamankan simbol legitimasi rezim eksternal tanpa harus menanggapi catatan hak asasi manusia Korea Utara yang mengerikan. (Lagi pula, hanya Trump yang bisa menawarkan hotel bermerek Trump di Pyongyang, harus dibayar dengan bahan fisil.)
Mengingat taruhannya, risiko dan pukulan balik yang tak terelakkan akan menyertai pertemuan puncak Trump-Kim hamburger, kursus yang lebih aman, jika memang sebuah puncak tidak dapat dielakkan, akan mempertahankan keterlibatan Korea Selatan dengan mengamankan sebuah undangan untuk Trump untuk bergabung dengan KTT antar-Korea yang sudah diumumkan pada akhir April di Panmunjom.
Korea Selatan berbagi dengan Amerika Serikat minat eksistensial dalam denuklirisasi, namun hanya Amerika Serikat yang memiliki posisi di mata Korea Utara sebagai mitra dalam diskusi tersebut. Namun, keterlibatan Korea Selatan akan membantu mengatasi kekurangan staf Amerika sambil menjaga front dan pusat denuklirisasi, sementara menumpulkan upaya Korea Utara untuk mendorong irisan dalam aliansi A.S.-Korea Selatan.