Presiden terpilih Donald Trump tidak menunjukkan tanda-tanda mengurangi keinginannya agar AS memperoleh Greenland dan Terusan Panama, dengan menyebut kedua tempat tersebut sangat penting bagi keamanan nasional Amerika Serikat.
Ketika seorang reporter bertanya apakah dia akan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer atau ekonomi untuk mengambil alih wilayah otonom Denmark atau Terusan Panama, Trump menjawab: "Tidak, saya tidak bisa memberi jaminan untuk kedua hal tersebut."
"Tetapi saya bisa mengatakan ini, kita membutuhkannya untuk keamanan ekonomi," tambahnya kepada para wartawan dalam konferensi pers yang luas di kediamannya, Mar-a-Lago, di Florida. Tidak jelas seberapa serius pernyataannya tersebut, atau apakah itu hanya taktik negosiasi.
Baik Denmark maupun Panama telah menolak setiap usulan untuk menyerahkan wilayah mereka. Trump juga berjanji untuk menggunakan "kekuatan ekonomi" ketika ditanya apakah dia akan berusaha untuk mencaplok Kanada, dan menyebut perbatasan bersama mereka sebagai "garis yang digambar secara buatan".
Perbatasan wilayah ini adalah yang terpanjang di dunia antara dua negara, yang ditetapkan dalam perjanjian sejak pendirian AS pada akhir 1700-an. Trump mengatakan bahwa AS menghabiskan miliaran dolar untuk melindungi Kanada, dan dia mengkritik impor mobil, kayu, dan produk susu dari Kanada.
"Mereka seharusnya menjadi negara bagian," kata Trump kepada wartawan.
Namun, Perdana Menteri Kanada yang sedang menjabat, Justin Trudeau, mengatakan tidak ada "peluang sekecil apapun" bagi kedua negara untuk bergabung.
- Konferensi Pers yang Berubah Arah
Konferensi pers tersebut awalnya dianggap sebagai pengumuman pengembangan ekonomi untuk mengungkap investasi pengembang Dubai Damac Properties sebesar $20 miliar untuk membangun pusat data di AS.
Namun, Trump melanjutkan dengan mengkritik regulasi lingkungan, sistem pemilu AS, berbagai kasus hukum yang dihadapinya, dan Presiden Joe Biden.
Di antara banyak hal lainnya, dia menyarankan untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika" dan mengulang penentangannya terhadap energi angin, dengan mengatakan turbin angin "membuat paus gila".