Tragedi Munir merupakan salah satu peristiwa gelap dalam sejarah hak asasi manusia di Indonesia yang terjadi pada tahun 2004. Munir, seorang aktivis dan pejuang demokrasi, dikenal luas atas keberaniannya dalam membongkar berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. Namun, perjuangannya harus berakhir tragis ketika ia menjadi korban pembunuhan yang sangat kejam.
Pada malam tanggal 7 September 2004, Munir memulai perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Di dalam pesawat tersebut, ia mengalami mual dan beberapa saat kemudian meninggal dunia. Investigasi kemudian menunjukkan bahwa Munir dibunuh dengan cara yang sangat terencana. Di dalam tubuhnya ditemukan racun arsenik yang sangat mematikan. Pembunuhan ini tidak hanya memunculkan tanda tanya besar, tetapi juga mengungkap keterlibatan sejumlah pihak yang dipandang sebagai pelaku utama.
Pemerintah Indonesia pada waktu itu sempat menjadi sorotan internasional terkait dengan kasus pembunuhan Munir. Banyak pihak menilai bahwa tindakan tersebut merupakan upaya untuk menghilangkan suara kritis dan membungkam aktivis yang bekerja demi keadilan. Munir adalah salah satu tokoh yang tak takut mengungkap kebobrokan di negeri ini, di mana kasus pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan aparat negara terus terjadi.